(01 Sep 2024 | 22:47)

Pembinaan SALIMA Kokohkan Ketahanan Keluarga

“Dakwah dan keluarga adalah satu paket yang tak terpisahkan,” tutur Ustaz Ahmad Faiz-Direktur Pendidikan Al Hikmah Full Day School Surabaya dalam kesempatan pembinaan Salima.

Salima adalah kependekan dari Sabtu ke lima. Sebuah agenda pembinaan bagi guru khusus di Sabtu ke lima. Di bulan Agustus ini, Salima dilaksanakan pada 31 Agustus 2024.

Terkait keluarga dan dakwah, Ustaz Faiz menceritakan bagaimana Rasulullah Muhammad saw ketika berdakwa di Mekkah. Situasi dakwah yang keras beliau didampingi oleh Khadijah. Sementara di Madinah, kota beragam karakter, Rasulullah Muhammad saw. Didampingi oleh istri-istri beliau yang mewakili semua karakter wanita di dunia. Di sinilah pentingnya keluarga.

Ketahanan Keluarga Kunci Sukses Dakwah menjadi tema penting dalam pembinaan Salima kali ini. Ir. Misbahul Huda hadir sebagai pembicara. Ayah 6 putra dan 12 cucu tersebut didapuk sebagai pembicara karena kiprahnya dalam keluarga dan masyarakat bisa menjadi role model bagi para guru.

Tujuan pengambilan tema ketahanan keluarga ini adalah membekali guru agar memiliki kepemimpinan diri dan keluarga. Jika guru sudah berhasil dalam keluarga, Insya Allah dakwah akan berjalan dengan lancar. Sebaliknya, jika guru masih bermasalah dengan kepemimpinan diri dan keluarga maka kesempatan berdakwah kurang optimal. 

Lulusan Fakultas Teknik Elektro UGM ini memulai materinya dengan memaparkan perubahan dunia yang sangat cepat, dan tidak terduga. Kondisi yang diwarnai oleh volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi keluarga. Banyak keluarga tumbang karena tidak mengantisipasi kondisi ini. 

Ada gap yang lebar antara tantangan dunia dan keluarga. Bahkan pembicara sekaligus pernah sebagai wali murid Al Hikmah ini mengibaratkan perkembangan dunia berlari sesuai deret ukur sementara kondisi keluarga berjalan sesuai deret hitung. Di sinilah dibutuhkan tidak saja cerdas intelektual namun juga harus matang secara spiritual.

Kematangan spiritual ini sejajar dengan kedekatan kepada Allah Swt. Bagaimana berkomitmen menghadirkan Allah Swt dalam setiap situasi dan kondisi.

Empat tips untuk meraih kematangan spiritual. Pertama, spirit iman. Artinya, seorang muslim harus pede terhadap apapun yang dilakukannya. Kedua, syukur. Artinya tetap berpikir dan bertindak positif meski dalam situasi dan kondisi negatif. Ketiga, sabar. Jika menemukan masalah, mendekatlah kepada Allah Swt. Keempat, sederhana. Hiduplah sederhana karena dengan kesederhanaan, kita akan lebih mudah bersyukur dan bersabar. (Herna)

Topik Berita
Salima
Ketahanan Keluarga