Serah Terima Amanah Kepengurusan YLPI Al Hikmah Surabaya
Senin, 9 September 2024 menjadi hari yang bersejarah bagi Al Hikmah Surabaya. Ustaz Mohammad Zahri mendapat amanah baru sebagai Ketua Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya. Menggantikan Ustaz Shakib Abdullah. Sebelumnya, Ustaz Zahri adalah Direktur Pendidikan Tinggi/Ketua STKIP Al Hikmah Surabaya.
Regenerasi dalam sebuah organisasi menjadi sebuah kewajiban. Jika saatnya tiba, para pimpinan terdahulu harus menyerahkan estafet kepemimpinan kepada penerusnya.
Selain Ustaz Zahri, diangkat pula Ustaz Andik Sugeng Wahyudi sebagai sekretaris yayasan. Menggantikan Ustaz Nur Hidayat. Dalam laporannya, Ustaz Nur Hidayat selaku sekretaris yayasan sebelumnya menyampaikan bahwa Al Hikmah memberikan ruang yang sehat bagi keberlangsungan organisasi. Para pengurus yayasan memasrahkan organisasi kepada para senior. Para pimpinan yang tahu betul kondisi di lapangan.
Dalam sambutannya, Ustaz Shakib menyebutkan bahwa menjadikan Al Hikmah sebagai sekolah yang layak dicontoh adalah sebuah amanah besar. Waktu 35 tahun sudah cukup belajar banyak. Al Hikmah harus berkembang di 40 tahun dan tahun-tahun ke depannya. Karena itu diperlukan gagasan-gagasan baru, lompatan-lompatan baru. Siapapun yang ada di Al Hikmah harus menjadi bagian dalam misi ini. Harus berkomitmen makin hari makin baik.
Senada dengan pendahulunya, Ustaz Zahri, ketua yayasan terpilih menyampaikan arahan yang sangat menarik. Beliau menyampaikan tentang perbaikan yang harus dilakukan oleh setiap pegawai di Al Hikmah.
“Di Al Hikmah ini ada 600 orang guru dan pegawai. Jika setiap orang melakukan perbaikan setiap hari, maka akan ada 600 perbaikan setiap hari. Perbaikan kecil sebesar 1% misalnya akan sangat berdampak jika dilakukan bersama-sama. Misalnya tidak terlambat salat berjamaah di masjid. Tidak mengobrol selama perjalanan menuju ke area wudu, area salat,” tuturnya.
Hal tersebut didukung oleh Ustaz Abdul Kadir Baraja, Ketua Pembina YLPI Al Hikmah Surabaya. Selebihnya beliau berpesan kepada para guru untuk selalu mengembangkan diri. Karena ilmu itu terus berkembang, maka guru harus selalu belajar. Perkembangan teknologi yang sangat pesat harus diimbangi guru agar layanan yang diberikan selalu prima.
Semoga Allah Swt memberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan tugas dan pengabdian dakwah. Aamiin (Herna)
