(11 Jan 2024 | 11:27)

Mengenal Sekolahku

Digitalisasi sekolah sudah menjadi keharusan saat ini. Perubahan masyarakat dari masyarakat agraris, industri, ke digital mendorong percepatan aplikasi teknologi digital dalam kehidupan. Tak luput dunia pendidikan. Kecepatan informasi menuntut kita berbenah.

Pergeseran kurikulum tidak bisa dihindari. Kalau dulu belajar terbatas di ruang kelas. Sekarang bisa di mana saja. Guru menjadi satu-satunya sumber belajar di zaman dulu.  Sekarang beragam sumber belajar bisa digunakan. Buku, majalah, lingkungan, orang tua, alumni untuk menyebut beberapa. Bahkan siswa sendiri pun bisa berperan sebagai sumber belajar.

Belum lagi kalau kita bicara internet, AI, teknologi robot, dan sebagainya. Mereka menjadi  sumber belajar yang sangat berlimpah di era otomasi, digital yang sangat dinamis ini. Saking berlimpahnya, kalau kita tidak berbekal ilmu, seakan-akan kita memasuki hutan belantara. Menjadi tugas sekolah membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan tertentu yang menjadikan mereka survive di zamannya. Riset yang dilakukan Mc Kenzie (2021) menyebutkan setidaknya ada 4 skill dasar yang harus dikuasai siswa. Cognitive, digital, interpersonal, dan leadership skills. 

Untunglah, Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah Surabaya sudah mengantisipasi hal ini jauh-jauh hari sebelumnya.

 “Sebenarnya, sejak tahun 2005 digitalisasi sekolah sudah dimulai di Al Hikmah, “tutur Ustazah Endah Yuliani, Direktur Penelitian dan Pengembangan Al Hikmah.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa digitalisasi sudah dimulai di sana-sini. Cuma lingkupnya masih sektoral. Untuk mengurusi kepegawaian, misalnya. Ada program tertentu yang digunakan. Mengurusi keuangan, akademik, dan sebagainya. Namun, semuanya masih terpisah-pisah.

Tahun 2010 Al Hikmah mulai menggarap sistem IT manajemen sekolah berbasis desktop. Tahun 2015 sistem manajemen sekolah berbasis web mulai dikembangkan. Sistem tersebut bernama Sekolahku. Yayasan bekerja sama dengan PT. Alphanovation Global Teknologi selaku pengembang. Penerapan sistem pembelajaran berbasis web (LCMS) ini  dilakukan seiring pembukaan Al Hikmah Boarding School Batu, 2018.

Tahun 2019-2021 pandemi mempercepat akselerasi penggunaan LCMS untuk semua unit sekolah. Pembinaan secara intensif terkait pembuatan modul pembelajaran gencar dilakukan. Litbang melibatkan beberapa guru terbaik sebagai  guru model. Mereka digodok untuk menghasilkan modul-modul terbaik. Selanjutnya, ada guru pendamping modul. Guru-guru ini bertugas mendampingi rekan sejawat mereka dalam pembuatan modul. Harapannya, modul yang dibuat bisa mempermudah proses pembelajaran untuk menghasilkan output yang optimal.

Selain itu, untuk menjaga kualitas modul ini yayasan bahkan melibatkan 11 guru besar dari berbagai perguruan tinggi. Mereka menelaah modul pembelajaran buatan guru, memberikan masukan agar modul tersebut berkualitas prima. Sekolahku sekarang bisa dinikmati dalam bentuk aplikasi berbasis android yang bisa diakses smartphone.  Lebih handy.

Sekolah Mitra

Selain terus menguatkan secara internal, tahun 2022 mulai dilakukan persiapan pemanfaatkan Sekolahku lebih luas untuk sekolah-sekolah lain. Sebut saja sekolah mitra. Sampai saat ini Sekolahku sudah dipakai di 7 yayasan, 10 sekolah mitra. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat Sekolahku mudah digunakan.

Di dalam Sekolahku,  ada 6 core yaitu manajemen kepegawaian, manajemen kesiswaan, manajemen pembelajaran, manajemen akademik, manajemen keuangan, dan manajemen sarana-prasarana. Semuanya terintegrasi dengan baik dan akurat.

Ustad Farkhan Habib selaku manajer Sekolahku menuturkan ada beberapa tahapan untuk menjadi sekolah mitra. Pertama, sekolah baru bisa mengajukan perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (Mou). Kemudian, survei kelayakan dan profiling sekolah. Selanjutnya, pelaksanaan Mou (pembiayaan). Setelah Mou resmi digulirkan maka masuklah tahap pra-implementasi atau migrasi data. Tahap berikutnya  sekolah mitra akan diberikan pendidikan dan pelatihan terkait penggunaan modul oleh praktisi yang sudah berpengalaman. Kemudian, trial penggunaan modul pembelajaran sampai modul siap digunakan.

Selama modul digunakan, tim Sekolahku siap melakukan pendampingan agar pelaksanan proses pembelajaran tetap berjalan optimal. Semoga keberadaan Sekolahku makin memuluskan jalan dakwah di bidang pendidikan. Semakin banyak sekolah merasakan kebermanfaatannya. Makin memuluskan jalan dakwah di bidang pendidikan di era digital saat ini.  (herna)

Topik Berita
Sekolahku
Digital learning
Al Hikmah Surabaya