اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya,"
(QS. Al-Alaq 1-5)
Kutipan surat Al-Alaq di atas menjadi wahyu pertama yang diterima Rasulullah Muhammad saw. Wahyu tentang pentingnya membaca bagi seorang muslim. Membaca ayat-ayat Allah. Disebutkan ada ayat qauliyah dan kauniyah. Ayat qauliyah yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dalam Al-Qur’an. Berisi motivasi dan inspirasi bagi seorang muslim. Ayat kauniyah merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang bisa dilihat dari fenomena alam untuk mengenal dan menguatkan iman kepada Allah Swt. Dengan demikian, membaca menjadi hal yang sangat penting bagi seorang muslim.
Mengingat pentingnya membaca tersebut, keberadaan perpustakaan menjadi hal yang krusial bagi sekolah. Sekolah dengan perpustakaan yang bagus, koleksi buku berlimpah, dan selalu up-to-date menjadi sebuah keharusan. Selain itu, mendorong tumbuhnya literasi menjadi nilai lebih tersendiri.
SD Al Hikmah Surabaya memberikan ruang yang sangat luas bagi berkembangnya virus literasi. Perpustakaan SD Al Hikmah Surabaya menyediakan koleksi buku yang berlimpah. Jumlah koleksi bukunya sebanyak 55000 eksemplar dengan 22000 judul buku.Tidak heran jika perpustakaan tersebut meraih Akreditasi A. Ini kali kedua perpustakaan SD Al Hikmah Surabaya meraih nilai A. Akreditasi tersebut dilaksanakan tiap lima tahun sekali oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Ustad Ammar selaku pustakawan SD Al Hikmah Surabaya menceritakan pengalamannya menyiapkan proses akreditasi tersebut. Menurutnya, butuh waktu cukup lama untuk menyiapkan segala dokumen akreditasi. Sertifikat-sertifikat pelatihan, surat-surat, dan sebagainya.
“Akreditasi pertama jauh lebih rumit. Untuk yang tahun ini lebih simpel. Meski demikian, tetap saja membutuhkan persiapan yang matang,” tuturnya.
Persiapan tersebut cukup mengganggu ritme kerja para pustakawan. Tapi, tetap harus dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan perpustakaan selama 5 tahun setelah akreditasi pertama.
Selanjutnya Ustad Ammar menuturkan kalau ada empat sekolah yang bersedia melakukan akreditasi yang ditawarkan Perpusnas tersebut. SD Al Hikmah, SMP At Taqwa, SD Airlangga, dan SMPN 19. Beberapa sekolah tidak bersedia ikut akreditasi karena banyak hal di antaranya ribetnya persiapan yang harus dilakukan serta banyaknya dokumen yang harus disiapkan.
Ada sembilan komponen penilaian dalam akreditasi tersebut. Di antaranya koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, pengelolaan perpustakaan, inovasi dan kreativitas.
Kerja keras yang dilakukan tim pustakawan akhirnya berbuah hasil Akreditasi A dengan nilai 93. Masih ada beberapa hal yang harus dibenahi bagi perkembangan perpustakaan ke depan.
Penulis Cilik
Dengan jumlah koleksi buku yang banyak menjadikan perpustakaan ramai dikunjungi siswa. Setiap hari Kamis ada buku baru. Disebut pameran. Biasanya anak-anak berlomba-lomba mendapatkan buku baru tersebut.
Buku-buku inilah yang menginspirasi anak-anak. Membawa mereka berkeliling dunia. Bahkan menginspirasi mereka menjadi penulis. Anak-anak tidak puas hanya sebagai konsumen. Sudah saatnya kita dorong mereka menjadi produsen alias penulis buku.
Itu sudah dilakukan oleh para pustakawan bekerja sama dengan guru-guru SD Al Hikmah Surabaya dalam program literasinya. Yang istimewa adanya program penulis cilik yang mereka inisiasi. Bekerja sama dengan penerbit Mizan menerbitkan karya anak-anak. Contoh buku Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK).
Buku adalah jendela dunia. Membaca buku menjadikan kita kaya. Banyak pengetahuan, inspirasi yang menjadikan kita tumbuh dan berkembang. Mari kita buka lebar-lebar kesempatan untuk melihat dunia melalui buku. Jangan berhenti di situ. Inspirasi yang sudah kita dapat kita tuliskan menjadi buku.
Terima kasih Ustad Ammar dan tim perpustakaan beserta para guru pembina literasi atas dedikasinya. Selamat Perpustakaan SD Al Hikmah Surabaya atas pencapaiannya. (Herna)