Berbicara tentang hari pahlawan saat ini, sangat tepat jika disematkan pada sosok guru. Guru mendapat gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka berjuang untuk mencerdaskan masa depan anak bangsa.
Seperti yang dirasakan oleh siswi SMA Al Hikmah Surabaya atas semangat dedikasi dan bimbingan dari Kiki Taurista, S.Si., M.Pd. Ia adalah guru bidang biologi dan pembimbing mereka yang mengantarkan pada prestasi karya ilmiah di tingkat nasional.
Athifah, Aliyah dan Ezza panggilan mereka di sekolah. Berkat kerja kerasnya dan motivasi dari pembimbing, mereka berhasil meraih juara pertama pada kompetisi Lomba Ide Kreatif siswa yang diselenggarakan UKM Riset Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada Agustus 2024 lalu.
Menjadi Siswa Berprestasi
Keberhasilan mereka meraih prestasi tidak diperoleh dengan mudah. Mereka harus melakukan uji coba terlebih dahulu untuk bisa menemukan ide inovasi dan kreatif dalam sebuah karya ilmiah.
“Inovasi ini berawal karena banyaknya limbah cangkang kupang di pesisir pantai Surabaya. Kami rasa kurang maksimal untuk diolah sama masyarakat sekitar. Jadi kami berupaya mengolahnya menjadi hal yang lebih bermanfaat”. Ujar Aliyah saat menjelaskan risetnya.
Tentu saja dalam melakukan uji coba, peran guru pembimbing sangat membantu mereka hingga berhasil menciptakan sebuah ide karya yang inovasi.
“Pasti ada tantangan dalam menemukan inovasi itu. Itu menjadi momen berkesan saat menemukan kebersamaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya berkesan juga dengan bantuan ustazah Kiki yang menuntun dan memberi arahan kepada kami. Kami juga mendapatkan masukan-masukan dan saran dari ustazah Kiki yang sangat membantu inovasi kami kali ini”, jelas Athifah saat ditanya momen paling berkesan selama perjalanan mengikuti kompetisi.
Berhasil Mendampingi Siswa Meraih Prestasi
Namun, tantangan sulit itu berhasil ditaklukkan oleh mereka berkat usaha dan proses pendampingan dan bimbingan yang luar biasa dari gurunya.
“Pendampingan kami dengan anak-anak dimulai dari brainstorming dulu, jadi kami membantu siswa mengeksplorasi ide dan juga konsep. Disitu kami menggali potensi ide yang bisa dikembangkan siswa menjadi solusi yang inovatif. Kemudian kami membantu merancang penelitian, merumuskan masalah atau permasalahan dari penelitian itu dengan rencana kerja yang jelas dan memecah beberapa tahap. Semua tahap harus dipastikan dapat perhatian yang lengkap. Jadi selama perkembangan kami berikan masukan teknis, bimbingan dalam menulis penelitian, dan eksperimen serta mengatasi kendala yang ada, seperti itu”, ujar Kiki saat menjelaskan proses pendampingan kepada anak anak.
Para guru di Al Hikmah dikenal bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor dan sahabat bagi siswa. Mereka berperan besar dalam membentuk karakter dan potensi akademis para siswa.
“Saya yakin kalian pasti bisa, hanya perlu menguatkan tekad kerja keras untuk bisa merampungkan atau menyelesaikan penelitian ini. Semua orang diawali dari ketidakbisaan tapi hanya sedikit dari mereka yang mampu mencari solusi dari ketidakbisaan itu. Dan kalian salah satu dari yang sedikit itu yang bisa mencari solusi dari apa yang kalian alami, saya bisa bantu disini”, imbuhnya.
Menginspirasi Lewat Keteladanan
Di tengah dunia yang semakin kompleks, peran guru menjadi penting sebagai inspirasi bagi generasi muda. Guru di Al Hikmah menginspirasi siswa melalui keteladanan dan ketulusan dalam membimbing mereka. Nilai-nilai perjuangan yang mereka ajarkan membekas di hati para siswa, menjadikan mereka pribadi yang kuat, pantang menyerah, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Tidak hanya dari sisi akademis, guru juga mengajarkan siswa tentang pentingnya memiliki sikap peduli, mandiri, dan berani. Dengan perhatian dan kasih sayang yang besar, mereka menumbuhkan rasa percaya diri para siswa untuk berani bermimpi dan bekerja keras menggapainya.
“Pasti ada masa dimana kita kehilangan motivasi untuk mengerjakan inovasi ini, tapi dengan kata-kata penyemangat dari ustadzah Kiki yang meyakinkan, bahwa setiap ada cobaan itu pasti ada hasil yang terbaik, dan jika kalian ngelakuinnya dengan maksimal maka mendapatkan hasil yang maksimal pula. Beliau sangat mengapresiasi apa yang sudah kita tampilkan apa yang sudah kita berikan selalu diapresiasi, jadi dengan itu kami jadi lebih bersemangat lagi untuk mengikuti lomba ke depannya. Alhamdulillah akhirnya kami berhasil meraih juara pertama lomba karya ilmiah di tingkat nasional”, ungkap Athifah, Aliyah dan Ezza.
Peringatan Hari Pahlawan ini menjadi refleksi diri bagi para siswa untuk memahami bahwa pahlawan tidak hanya mereka yang mengangkat senjata, tetapi juga mereka yang berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa. Di SMA Al Hikmah Surabaya, guru adalah pahlawan dalam dunia pendidikan yang tiada hentinya berkorban demi keberhasilan siswa-siswinya.
“Saya merasa perlu dan penting untuk bisa mendidik anak bangsa ini menjadi generasi emas. Generasi luar biasa di masanya mereka nanti ketika memimpin Indonesia. Mereka juga bisa mengambil tantangan dan kontribusi lebih besar bagi kemajuan bangsa dan dunia. Jadi saya dari sini istilahnya seperti menyemai benih gitu, menyemai benih yang bagus mulai dari awal, mulai dari sortir pemilihannya sampai kemudian siap untuk ditanam dan siap untuk dibudidayakan untuk dikembangkan, tergantung hasilnya seperti apa kalau kita dari awal yang bagus, Insya Allah hasilnya juga bagus”, jelas Kiki saat sesi wawancara.
Pada peringatan Hari Pahlawan ini, SMA Al Hikmah Surabaya mengajak seluruh siswa untuk menghargai guru sebagai pahlawan pendidikan yang tak tergantikan. Tanpa peran guru yang inspiratif dan penuh dedikasi, siswa tidak akan mampu meraih prestasi yang membanggakan. Guru adalah sosok yang tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga memberi semangat dan arahan dalam perjalanan hidup para siswa.
Mari kita tunjukkan rasa terima kasih yang tulus kepada guru-guru kita. Mereka adalah pahlawan yang mendidik kita untuk menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan masa depan bangsa.