Salah satu kegiatan penting yang seharusnya dilakukan seorang guru dalam pembelajaran adalah refleksi. Refleksi adalah bentuk evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran. Guru bisa menanyakan perasaan siswa, kesan, masukan yang semuanya ditujukan untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Refleksi ini bisa dilakukan dalam bentuk lisan atau tulisan.
Ada beberapa manfaat refleksi dalam pembelajaran. Pertama, menciptakan komunikasi dua arah. Artinya, guru dan siswa saling terbuka. Guru bisa mengetahui apa yang dirasakan siswa. Siswa pun merasa senang karena aspirasinya didengar. Siswa merasa dihargai karena dapat menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Dengan demikian guru bisa memahami keinginan dan kebutuhan siswa sehingga bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan mereka.
Kedua, meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam dengan pengaitkan pelajaran dengan pengalaman pribadi. Ini penting sekali karena pembelajaran yang bersifat personal akan bertahan lebih lama.
Ketiga, meningkatkan kualitas pembelajaran. Masukan-masukan yang diberikan siswa tentu saja akan menjadikan guru berbenah. Dengan mengetahui kekurangan, guru bisa mencari cara untuk memperbaikinya. Semakin guru belajar memperbaiki setiap kekurangannya akan menghasilkan praktik-praktik pembelajaran yang lebih baik. Dengan demikian, kualitas pembelajaran akan meningkat.
4F
Perlu diingat, refleksi juga bisa dilakukan guru itu sendiri. Sama dengan refleksi yang melibatkan siswa, refleksi diri guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Banyak ragam untuk melakukan refleksi pembelajaran. Salah satunya model 4 F (Facts, Feelings, Findings, Future). Model refleksi ini dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Facts (Peristiwa): Di tahap awal ini guru bisa mengingat kembali kejadian-kejadian yang dialami dalam menyampaikan pembelajarannya. Apa hal baik yang dialami dalam proses tersebut. Apakah terjadi hambatan atau kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran. Apa yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut.
Feelings (Perasaan): Guru bisa menceritakan bagaimana perasaan selama pembelajaran berlangsung. Apa yang dirasakan ketika menyajikan pembelajaran di dalam kelas. Guru bisa mengingat hal yang membuatnya memiliki perasaan tersebut.
Findings (Pembelajaran): Selanjutnya, guru bisa merenungi pelajaran apa yang didapatkan dari proses ini. Adakah hal-hal baru yang ditemukan.
Future (Penerapan): Guru bisa memutuskan apa yang bisa dilakukan lebih baik dalam pembelajaran selanjutnya.
Karena pentingnya refleksi dalam pembelajaran sudah saatnya guru selalu melakukannya agar bisa mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. (Herna)