(02 May 2024 | 20:11)

Tekuni STEM dalam Pembelajaran

Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024, kita akan berkenalan dengan Ustazah Yulianti Prastiwi, S. Si., M.Pd. Beliau adalah guru IPA SMP Al Hikmah Surabaya. Sebagai pengajar, Ustazah Yuli sangat up-to-date terhadap perkembangan dunia pendidikan. Salah satunya pembelajaran berbasis STEM.

STEM adalah pendekatan pembelajaran yang mengkolaborasikan 4 bidang ilmu. Sains (Science)- Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam dan fenomena alam, Teknologi (Technology) terkait penggunaan teknologi dan perangkat keras untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan, Rekayasa (Engineering) yaitu proses desain, pengembangan, dan implementasi solusi untuk memecahkan masalah dan Matematika (Mathematics) - penggunaan Matematika untuk memahami dan menganalisis fenomena alam dan teknologi.

Menurut Ustazah Yuli, alasan mendalami STEM karena pendekatan ini sangat menarik. Siswa didorong untuk menemukan cara sistematis dan berulang untuk merancang objek, proses, dan sistem untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia (engineering). Unsur engineering dalam STEM dapat dimulai dari suatu masalah, kebutuhan, atau keinginan dengan syarat atau kriteria yang terukur kemudian diuji coba untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi.

Dari suatu masalah tersebut siswa dapat mengembangkan inovasi -inovasi yang dapat dilakukan di dalam kelas.  Mirip atau menirukan langkah-langkah atau proses yang dilakukan seorang engineer (insinyur) untuk menciptakan sebuah produk atau teknologi agar sesuai dengan yang ditetapkan. Proses tersebut dikenal dengan istilah Engineering Design Process (EDP). Proses EDP inilah yang menarik Ustazah Yuli untuk mengimplementasikan ke siswa melalui pembelajaran STEM karena sangat terkait dengan pengembangan keterampilan abad 21 bagi siswa yaitu creatiity, critical thinking, collaborative dan communication.

Guru yang senang mempelajari hal baru ini mengaku pertama kali mengenal STEM sekitar tahun 2018. Pertama kali mulai mempraktikkan STEM di kelas 9 tahun 2019. Topik yang dibahas adalah kelistrikan. Saat itu siswa diminta membuat projek rumah hemat energi. Siswa sangat antusias sekali. Mereka merasa tertantang.

Tantangan

Ketika ditanya tantangan apa yang dihadapi ketika menerapkan STEM, alumni ITS ini mengungkapkan tantangan terbesarnya adalah mencari ide topik STEM yang sesuai dengan materi. Selain itu, motivasi siswa yang naik turun, dan keterbatasan waktu pembelajaran STEM di kelas.

Untuk menjawab tantangan tersebut Ustazah Yuli melakukan beberapa strategi. Pertama, mencari ide dari beberapa referensi baik buku maupun internet. Kemudian, merencanakan pembelajaran STEM yang menarik bagi siswa. Tidak lupa memberi tantangan berpikir untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan melalui project. Menyiapkan LKPD yang sistematis sehingga memudahkan siswa memahami konsep dan bisa menyelesaiakan project tepat waktu.

Untuk menyebarluaskan pembelajaran STEM, beliau bergabung dengan komunitas sekolah STEM Indonesia yang berisi guru-guru pegiat STEM. Harapannya, bisa saling sharing pembelajaran STEM yang pernah dilakukan, mengajak teman sejawat untuk mengimplementasikan pembelajaran STEM di kelas, serta meng-upload kegiatan pembelajaran STEM di media sosial.

 

Pengembangan Diri

Sebagai guru, Ustazah Yuli sering mengikuti kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensinya. Beberapa di antaranya:

  1. Workshop pembelajaran STEM yang diselenggarakan oleh SEAQIS
  2. Pemanfaatan teknologi/media digital dalam pembelajaran IPA berbasis teknologi yang diselenggarakan oleh PPPPTK IPA
  3. Science Research Grant yang diselengarakan oleh SEAQIS
  4. Holistic Science Teaching Workshop and Fellowship oleh Pakistan Foundation

Selain itu, guru yang mulai berkarir di SMP Al Hikmah Surabaya sejak 2006 ini sering mengikuti kompetisi guru.  Beberapa di antaranya meraih penghargaan. Salah satunya menjadi Juara 1 Lomba karya Penelitian MIPA pada peringatan Hari Guru kota Surabaya tahun 2017. Yang istimewa adalah beliau pernah menerima dana hibah penelitian dari SEAMEO atau Awardee Science Research Grant Seameo Qitep in Science (SEAQIS) tahun 2019. Tentu saja pengembangan diri murid tidak dilupakan. Ustazah Yuli juga membina murid-murid dalam lomba terkait STEM. Sebut misalnya Ki Hajar STEM Kemdikbud (2022, 2023) dan STEAM Competition SMA BPI 1 Bandung 2023.

Untuk menutup tulisan ini, Ustazah Yulianti berpesan kepada para guru. Kita tidak bisa mengubah masa lalu tetapi kita bisa memlilih bagaimana menghadapi masa depan. Mari terus belajar, belajar, dan belajar untuk mendidik generasi yang siap menghadapi perubahan zaman. (Herna)